Seorang Pendeta Hindhu dari kerajaan Majapahit , mengadakan
perjalanan suci ke Bali abad ke 16 untuk menyebarkan agama Hindu ke Bali,
beliau adalah Danghyang Nirartha. Beliau berhenti sebentar di Tanah Lot , dan mengadakan pertemuan dengan
masyarakat setempat dan memberikan pelajaran Weda serta agama Hindhu.Masyarakat
menghormati beliau dan percara denganya. Dang Hyang Nirarta bersama masyarakat
membangun Pura Tanah Lot.
Di bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang
merupakan air suci bagi Umat Hindu. Ada pula ular laut hidup di Goa , terdapat
di bawah pura Tanah Lot, yang dulunya di yakini sebagai penjaga pura Tanah Lot.
Secara administrasi , Pura Tanah Lot terletak di Desa
Beraban Kecamatan Kediri 30 km dari kota Denpasar, dengan fasilitas lengkap
dengan tempat parkir yang memadai, toko cendra mata / pasar oleh oleh Bali.
Bila air laut surut para pengunjung / tourist dapat langsung mendekati pura
untuk berfoto, lihar lihat keadaan laut, serta mengunjungi pantai.
Apabila air laut pasang, maka pura ini akan kelihatan
seperti sebuah perahu terapung di atas air. Untuk anda yang belum pernah
melihat sunset ( matahari terbenam) di pingir laut, disinilah tempatnya.atau
anda bercanda air laut dan ambil photo
bersama dan jangan lupa selfi.